Jepang Uji Coba Alat Berat Kendali Jarak Jauh di Kyiv untuk Bersihkan Puing Perang Ukraina
Kyiv, 11 Oktober 2025 - Kementerian Pertanahan dan Infrastruktur Jepang telah memamerkan uji coba penggunaan alat berat kendali jarak jauh yang dikembangkan di Jepang. Teknologi ini diproyeksikan dapat digunakan di Ukraina untuk membantu membersihkan puing-puing perang, sejalan dengan upaya negara itu melawan invasi Rusia yang sedang berlangsung
Jepang, yang sering dilanda bencana alam, telah memanfaatkan pengalaman dari lokasi bencana untuk mengembangkan jenis teknologi yang dipamerkan ini
Pada hari Kamis (9/10), awak media diundang untuk meliput uji verifikasi yang diselenggarakan di ibu kota Ukraina, Kyiv. Sekitar 40 orang, termasuk pejabat pemerintah daerah dan perwakilan perusahaan konstruksi, menghadiri demonstrasi tersebut
Dalam uji coba itu, seorang pekerja perempuan di kokpit terlihat menggerakkan tuas. Seketika, layar yang dipantau oleh para peserta menampilkan sebuah mesin tanpa awak yang sedang melakukan penggalian di Jepang
Teknologi kendali jarak jauh ini diharapkan dapat digunakan untuk memastikan keselamatan pekerja di area yang berisiko, seperti tempat yang masih terdapat senjata yang belum meledak atau bahaya lainnya. Selain itu, teknologi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi perempuan dan mereka yang terluka dalam pertempuran, mengingat adanya kekurangan tenaga kerja laki-laki di Ukraina akibat konflik
Operator mesin perempuan yang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut mengakui bahwa sulit bagi perempuan untuk bekerja di bidang yang melibatkan penggunaan alat berat, meskipun ada kekurangan laki-laki akibat konflik yang berkepanjangan. Namun, ia berpendapat bahwa teknologi kendali jarak jauh ini akan memungkinkan perempuan menggunakan alat berat dan keterampilan yang diperlukan akan mudah dikuasai
Kojima Masaru, seorang pejabat senior di Kementerian Pertanahan dan Infrastruktur Jepang, menekankan keahlian negaranya dalam mengembangkan teknologi kendali jarak jauh untuk konstruksi. Ia menambahkan ingin Jepang berkontribusi pada rekonstruksi Ukraina dengan memanfaatkan keahlian tersebut
sumber: NHK News