Washington Post Bongkar Masa Lalu Elon Musk
Washington, 27 Oktober 2024 - Dalam sebuah laporan mengejutkan pada Sabtu (27/10), Washington Post mengungkapkan bahwa Elon Musk, sosok di balik kesuksesan SpaceX dan Tesla, ternyata pernah bekerja secara ilegal di Amerika Serikat pada tahun 1990-an
Musk yang saat itu baru saja tiba di Palo Alto, California, pada 1995, dengan ambisi melanjutkan studi di Universitas Stanford, justru memilih untuk fokus mengembangkan perusahaan perangkat lunak Zip2
Keputusan untuk tidak melanjutkan studi dan langsung terjun ke dunia bisnis ini membuatnya bekerja tanpa izin kerja yang sah. Dan empat tahun kemudian, Zip2 dijual seharga 300 juta dollar
Washington Post dalam laporannya mengutip dua ahli hukum imigrasi yang menyatakan bahwa Musk seharusnya terdaftar dalam prodi penuh untuk mempertahankan ijin kerja yang sah sebagai mahasiswa
Menurut dua mantan rekan kerja Musk, yang dikutip oleh media mainstream itu, Musk baru menerima ijin kerja sekitar tahun 1997
Musk sendiri belum menanggapi laporan dari Washington Post. Namun dalam sebuah podcast tahun 2020, dirinya pernah mengatakan bahwa ia secara hukum berada di sana (Universitas Stanford), tetapi seharusnya dirinya mengerjakan tugas mahasiswa. Dan dirinya diijinkan untuk melakukan pekerjaan yang mendukung apapun
Sebelum menjadi warga negara AS, Elon Musk merupakan warga negara Afrika Selatan. Karena dirinya dilahirkan di Pretoria, Afsel. Pada akhir 80-an, Musk memutuskan pindah ke Kanada untuk menghindari wajib militer di negaranya. Sekitar tahun 90-an dirinya memutuskan untuk pindah dan menetap di Amerika Serikat dan menjadi warga negara di negara Paman Sam tersebut.